Jenis dan Arti Warna Pada Tungsten GTAW

Artikel expertlas kali ini saya ingin mengajak kamu mengenal jenis-jenis dan arti warna tungsten pada pengelasan GTAW. Supaya tidak bingung, saat ini saya mengacu pada standart ISO 6848. Pada pengelasan GTAW untuk menghasilkan pengelasan yang bersih, kuat dan meminimalkan cacat las, pengetahuan untuk memilih jenis tungsten sangatlah penting.

Dengan memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis tungsten secara tidak langsung akan menghemat waktu dan biaya. Walaupun beberapa parameter lainnya juga sangat penting untuk dicocokkan seperti polaritas yang digunakan, sumber arus, ketebalan material dan jenis logam material yang digunakan.

Istilah tungsten murni atau bahasa yang sering kita gunakan adalah pure tungsten merupakan jenis material utama yang digunakan untuk membuat elektrode tungsten. Selain itu, ada juga tungsten yang dicampur dengan komposisi kimia seperti thorium, cerium, lanthanum dll untuk menghasilkan nyala tungsten yang lebih stabil. Menurut komposisi campurannya tungsten terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

  1. Pure Tungsten
  2. Thoriated
  3. Cariated
  4. Lanthanated
  5. Zirconiated

Persentase kandungan campuran kimia diatas memiliki komposisi yang berbeda-beda sehingga untuk memudahkan diberi kode warna.

Berikut penjelasannya !!

Tungsten Jenis Pure Tungsten

Jenis kode warna pada paduan tungsten murni diberi kode warna hijau. Tungsten ini merupakan kategori jenis pure tungsten atau terbuat dari tungsten murni. Jenis ini sangat stabil di arus AC dengan gas pelindung argon atau helium. Tungsten warna hijau sangatlah cocok untuk pengelasan aluminium.

Tungsten Jenis Thoriated

Tungsten jenis ini terbuat dari tungsten murni dipadukan dengan campuran thorium. Diberikan 2 kode warna yaitu merah dan kuning.

Kode warna kuning memiliki kadar thorium sebesar 0,8-1,2%.
Kode warna merah memiliki kadar thorium sebesar 1,7–2,2%.

Tujuan dari kandungan thorium oxide adalah supaya memiliki titik leleh yang lebih tinggi sehingga busur api akan lebih stabil dan awet tidak mudah tergerus. Material pengelasan yang disarankan menggunakan tungsten thoriated adalah baja, titanium, nikel dan tembaga.

Tetapi ingat pada saat mengasah tungsten jenis ini harus diperhatikan K3 nya karena kandungan thorium merupakan radioaktif yang bisa memiliki potensi bahaya bagi tubuh. Gunakan selalu masker saat mengasah.

Jenis tungsten berbahan thorium (merah dan kuning) tidak disarankan untuk digunakan pada mesin AC atau untuk pengelasan aluminium. Karena sangat sulit untuk membuat ujung tungsten menjadi bulat.

Tungsten Jenis Ceriated

Tungsten yang dipadukan dengan cerium oxide sebesar 1.8 – 2.2% dan diberi kode warna Abu-abu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penyalaan awal yang mudah dan juga kesetabilan busur.

Cerium oxide merupakan pengganti yang tepat dari jenis bahan campuran thorium karena tidak memiliki radioaktif dan bisa digunakan pada jenis mesin las AC dan DC. Elektroda dengan warna abu-abu ini sangat baik jika digunakan untuk material paduan baja, aluminium, magnesium, titanium dan stainless.

Tungsten Jenis Lanthanated

Tungsten dengan paduan lanthana dengan 3 jenis kadar paduan. Tujuan dari paduan ini adalah sebagai pengganti thorium yang bersifat radioaktif. Sedangkan lantana bukan bersifat radioaktif. Secara umum, tungsten jenis paduan lanthana memiliki stabilitas busur yang sangat baik, tingkat pengikisan yang rendah.

Kode warna hitam memiliki kadar lanthana 0.8 – 1.2%.
Kode warna Emas memiliki kadar lanthana 1.3 – 1.7%.
Kode warna biru memiliki kadar lanthana 1.8 – 2.2%

Khusus tungsten kode warna biru, sangat baik digunakan pada pengelasan arus AC untuk pengelasan pada material jenis aluminium.

Tungsten Jenis Zirconiated

Tungsten jenis ini terbuat dari tungsten murni dipadukan dengan campuran zirconium. Diberikan 2 kode warna yaitu coklat dan putih. Jenis ini didesain khusus untuk menghasilkan pengelasan aluminium dan magnesium berkualitas tinggi. Tahan terhadap percikan dan penggunaan ampere yang tinggi.

Kode warna coklat memiliki kadar zirconium sebesar 0,15 – 0.5%.
Kode warna putih memiliki kadar zirconium sebesar 0,7 – 0,9%.

Tungsten dengan kadar zirconium oxide ini tidak dapat digunakan pada pengelasan arus DC artinya hanya bagus pada mesin pengelasan arus AC. Kandungan zirkonia akan membuat ujung bola tungsten tetap stabil dan meminimalisir terjadinya kontaminasi/oksidasi pada pengelasan.

Bagikan Di :

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *